– Hyundai Motor Group membuka Pusat Penelitian Baterai Gabungan di Seoul National University untuk mengamankan dan memajukan teknologi-tekonologi kunci baterai
– Kolaborasi yang sukses menuju netralitas karbon dan ekosistem riset baterai yang berkembang pesat
– Pusat penelitian ini memiliki luas 901 m2, terdiri dari tiga lantai dan tujuh laboratorium penelitian untuk pengembangan dan analisis baterai
– Kolaborasi ini melibatkan 22 proyek penelitian gabungan yang berfokus pada empat divisi utama, termasuk litium dan baterai solid-state
– Pengenalan infrastruktur penelitian canggih, seperti perlengkapan analisis baterai yang akurat, memampukan riset dan pengembangan berbasis produksi massal
– Hyundai Motor Group akan berinvestasi sebesar KRW 30 miliar per 2030 untuk memfasilitasi penelitian di Pusat Penelitian Baterai Gabungan
– Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, menyoroti komitmen untuk “memimpin transisi menuju elektrifikasi” melalui upaya bersama
SEOUL, 27 Juli 2023 – [showroomhyundai.co.id]-Hyundai Motor Group pada hari ini mengumumkan peresmian Pusat Penelitian Baterai Gabungan bersama Seoul National University (SNU). Kolaborasi antara Group dan SNU ini bertujuan untuk memajukan teknologi baterai dan memelihara kerja sama antara industri dan akademia demi membangun kepemimpinan global di bidang baterai.
Upacara pembukaan Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini berlangsung di kampus utama Seoul National University dan dihadiri oleh tamu-tamu kehormatan, termasuk Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chun; President and Chief Technology Officer Hyundai Motor Group, Yong Wha Kim; Executive Vice President and Head of Global Strategy Office Hyundai Motor Group, Heung Soo Kim, dan Senior Vice President and Head of Battery Development Center Hyundai Motor Group, Chang Hwan Kim.
Perwakilan dari Seoul National University, President Seoul National University, Hong Lim Ryu; Dean Seoul National University College of Engineering, Yoo Suk Hong; Associate Dean Seoul National University College of Engineering, Seung Hwan Ko; Head of the School of Chemical and Biological Engineering, Jong Chan Lee, dan Head of the Joint Battery Research Center and Professor untuk School of Chemical and Biological Engineering, Jang Wook Choi, turut menghadiri seremoni peresmian tersebut.
Turut memberi ucapan selamat dalam acara tersebut, President Seoul National University, Hong Lim Ryu, mengatakan, “Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini akan menjadi awal untuk teknologi baterai yang andal dan aman serta sejalan dengan dasar inovasi Hyundai Motor Group di bidang elektrifikasi. Kami berharap fakultas dan mahasiswa pascasarjana terbaik akan bersinergi dengan para peneliti kompeten dari Hyundai Motor Group dalam membangun fondasi untuk berbagai inovasi lainnya, dari pembelajaran baterai hingga penerapannya.”
Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, mengatakan, “Misi kami dalam mengembangkan beragam solusi mobilitas dengan baterai mutakhir didorong oleh komitmen teguh kami demi lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan. Dengan memelopori usaha riset dan pengembangan (R&D) gabungan ini, kami berharap bisa mendorong semua peneliti untuk memimpin transisi menuju elektrifikasi industri mobilitas.”
Pusat Penelitian Baterai Gabungan mulai dikembangkan pada November 2021 saat Hyundai Motor Group dan Seoul National University menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai “pendirian pusat penelitian baterai gabungan serta penelitian gabungan jangka menengah ke panjang” berdasarkan kesepakatan bersama untuk mewujudkan netralitas karbon dan membangun ekosistem riset baterai.
Untuk memelihara ikatan kerja sama dengan para peneliti, fasilitas riset baru ini akan memiliki ruang khusus untuk penelitian khusus baterai di bawah naungan Institute of Chemical Processes Seoul National University yang memiliki tiga lantai (901 m2). Fasilitas ini terdiri dari tujuh laboratorium dan ruang konferensi untuk pengembangan, analisis, pengukuran, dan pemrosesan baterai. Fasilitas penelitian khusus baterai kendaraan listrik (EV) ini adalah yang pertama dibangun di Seoul National University.
Dengan pembukaan Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini, Hyundai Motor Group akan bekerja sama dengan tenaga ahli terbaik di Korea Selatan untuk meletakkan fondasi riset dan pengembangan teknologi terkait baterai. Pusat Penelitian Baterai Gabungan berfokus pada riset mutakhir terhadap teknologi baterai generasi selanjutnya yang bisa meningkatkan jarak tempuh EV dan memotong waktu pengisian daya, serta meneliti teknologi pemantauan kondisi baterai dan teknologi pemrosesan inovatif.
Total 22 proyek penelitian secara khusus dilakukan dalam empat divisi, termasuk baterai litium, baterai solid-state, sistem manajemen baterai (BMS), dan teknologi pemrosesan baterai. Sebanyak 21 profesor dan mahasiswa pascasarjana serta doktor dari berbagai universitas unggulan Korea Selatan berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Dari 22 proyek riset, sebanyak 14 proyek meneliti kemampuan baterai litium dan solid-state dalam pengembangan baterai generasi selanjutnya.
Di bidang baterai litium, penelitian akan dilakukan terhadap teknologi elemen material litiumelektrolit berdaya tahan tinggi serta analisis bentuk untuk menekan risiko deteriorasi. Sementara, di bidang baterai solid-state, penelitian akan dilakukan terhadap material anode berbasis sulfida, metode pelapisan elektroda/elektrolit, dan material katode aktif dengan densitas energi ultra-tinggi.
Fokus Pusat Penelitian Baterai Gabungan bukan hanya terhadap riset teoretis, melainkan juga riset dan pengembangan yang berorientasi pada produksi massal. Dalam penelitian industri-akademia umum, waktu dan biaya tambahan seringkali tak bisa dihindari agar hasilnya dapat diterapkan pada produk-produk yang diproduksi massal.
Oleh sebab itu, Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini memiliki mutu infrastruktur penelitian yang sama dengan perlengkapan canggih yang digunakan pusat R&D Hyundai Motor dan Kia, seperti perangkat analisis baterai yang akurat, rheometer dengan akurasi tinggi, peralatan manufaktur sel, dan perlengkapan pengukuran impedans, sehingga hasil penelitian di universitas tersebut bisa diterapkan dengan cepat di berbagai produk.
Selanjutnya, Hyundai Motor Group juga telah menunjukkan Profesor Jang Wook Choi, ahli ilmu baterai ternama sekaligus Kepala Pusat Penelitian Baterai Gabungan. Prof. Choi akan mengawasi seluruh proyek penelitian dan pengelolaan pengembangan teknologi.
Hyundai Motor Group akan memiliki sistem dukungan yang matang untuk membantu Pusat Penelitian Baterai Gabungan mengembangkan baterai generasi selanjutnya yang andal sebagai ujung tombak industri ini. Dalam memastikan aktivitas penelitian tetap lancar, Hyundai Motor Group akan berinvestasi KRW 30 miliar per 2030. Investasi ini termasuk pembangunan Pusat Penelitian Baterai Gabungan dan persiapan peralatan penelitian.
Selain itu, para peneliti dari Hyundai Motor dan Kia akan dikirim ke pusat penelitian tersebut untuk terlibat sebagai anggota peneliti gabungan sehingga memaksimalkan sinergi penelitian melalui komunikasi dan transfer ilmu. Melalui konsultasi dan seminar teknologi baterai, wawasan dan arah pengembangan juga dibahas lebih lanjut. Lalu, badan penasihat akan dibentuk secara rutin untuk membagikan informasi perihal tren dan hasil industri baterai global.
Secara keseluruhan, Hyundai Motor Group berharap untuk membuka jalan bagi Korea Selatan agar menjadi rumah bagi salah satu teknologi baterai terkemuka dunia dengan membina talenta terbaik di bidang baterai. Sementara itu, Hyundai Motor Group juga terus mendorong talenta masa depan dengan melaksanakan berbagai program kerja sama industri-akademik bersama dengan universitas unggulan di Korea Selatan.
Hyundai Motor Perluas Kehadiran Hyundai Motorstudio Secara Virtual di Platform Metaverse ZEPETO
Hyundai Motor Group mempercepat pengembangan baterai generasi selanjutnya, termasuk solid-state, dengan target produksi 3,64 juta EV per 2030
Melalui kegiatan CEO Investor Day, Hyundai Motor Group baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mengamankan kepemimpinan globalnya dengan memproduksi 3,64 juta EV pada 2030.
Berdasarkan pengalamannya yang matang dalam mengembangkan dan memproduksi EV secara massal, Hyundai Motor Group juga berupaya untuk mengamankan investasi dan kapabilitas pengembangan di bidang vital baterai. Hyundai Motor Group secara khusus berencana untuk menjaring seluruh sektor baterai dengan menstabilkan pasokan material, memperkuat desain dan kapabilitas manajemen baterai, serta mengembangkan baterai masa depan.
Hyundai Motor Group akan berinvestasi KRW 9,5 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk terus meningkatkan kinerja baterai, mengembangkan teknologi canggih untuk baterai generasi berikut, serta membangun infrastruktur.
Dibandingkan harga pada 2018, harga baterai akan turun 75% pada 2026 dan 45% pada 2030 agar makin terjangkau dan praktis untuk EV. Pada 2025, baterai lithium ferro-phosphate (LFP) yang dikembangkan bersama dengan perusahaan baterai lainnya akan dipasang di lini EV terbaru untuk pertama kalinya.
Dalam rangka mempercepat pengembangan baterai litium dan solid-state dan memastikan kemampuannya untuk diproduksi massal, Pusat R&D Hyundai Motor dan Kia di Uiwang akan menyelesaikan pembangunan Gedung Penelitian Baterai Generasi Selanjutnya tahun depan. Baterai yang dikembangkan di gedung baru tersebut akan digunakan di berbagai solusi mobilitas, tidak cuma EV, seperti robot dan advanced air mobility (AAM).
Hyundai Motor Group juga berfokus pada mengamankan kapabilitas manajemen baterai yang bisa mengoptimalkan kinerja EV demi jarak tempuh yang lebih panjang, siklus yang lebih lama, dan keamanan yang lebih terjamin lewat peningkatan BMS serta teknologi pengkondisian baterai, seperti preheating dan cooling.
Dalam jangka menengah ke panjang, Hyundai Motor Group juga membangun sebuah sistem untuk mendaur ulang baterai yang tak terpakai serta material mentah lainnya untuk melindungi lingkungan dan mengamankan material mentah yang berkelanjutan. Hyundai Motor Group berencana untuk menuntaskan ‘siklus baterai’ yang berkelanjutan di mana baterai akan diangkut kembali dengan aman lalu material mentahnya akan diekstraksi dan digunakan kembali untuk memproduksi baterai.
Hyundai IONIQ 5, Mobil Listrik Pertama Produksi Indonesia, Definisi Mobilitas Masa Depan Indonesia
Hyundai Motor Group terus memperluas kerja sama eksternal untuk mengamankan kapabilitas baterai dengan menjalin usaha patungan dengan perusahaan baterai terdepan, seperti SK On dan LG Energy Solution, demi menjamin kestabilan pasokan baterai dalam menjawab permintaan pasar.
Bekerja sama dengan berbagai perusahaan, seperti Solid Power di Amerika Serikat untuk mengamankan elemen dan teknologi pemrosesan baterai solid-state; Solid State System (SES) untuk mengembangkan baterai litium, Hyundai Motor Group terus melakukan penelitian gabungan dengan berbagai perusahaan rintisan (startup) serta investasi saham untuk pengembangan baterai generasi selanjutnya. Peresmian Pusat Penelitian Baterai Gabungan dengan Seoul National University merupakan perpanjangan upaya berkelanjutan Hyundai Motor Group dalam menjalin bentuk kerja sama transparan demi kebaikan bersama.
Informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi & Penjualan Hyundai bisa mengunjungi showroomhyundai.co.id, media sosial Instagram @showroomhyundai.co.id, Whatsapp 087777789780.